Monday, March 11, 2019

Purnama ke 12 ;dua


Pencuri ini pernah begitu parah merindu
lalu ia tau pencuri hanya butuh kesempatan.
Aku menapaki setiap waktu yang berlalu
Berharap dengan amat sangat kau sedetik rela menatap
Hingga akhir malam yang berisik oleh rintik
Aku masih saja mengais harap , senyum mu , cahaya purnama ku hanya bersinar pada sebuah jendela kecil yang kumal
Agar tak ada lagi , jendela-jendela  lain yang masih rela menyikap tirai untuk menemui mu
Lalu disana kita berbincang,
menertawakan dunia yang seringkali kelewatan, merencanakan akan membuat planet tanpa siang .
Cahaya mu menawan , hingga aku rela jika esok harus bangun kesiangan.
 Namun harap yang sering saja tumbuh dan mengakar terlalu kuat, yang pada akhirnya hanya mengukir luka menyayat .
Purnama , yang ku rindu dan ingin ku dekap dalam gelap , aku masih menunggumu . seperti yang aku percaya dari lagu pengantar tidur mama dulu.
Mendekap mu , untuk menemaniku yang lelap di dalam gelap.


No comments:

Post a Comment