Tuesday, September 22, 2015

*Tere liye

orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri .
 sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap .
 sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi.
sehingga suatu ketika.
ia tidak tau lagi mana simpul yang nyata 
dan mana simpul yang dusta . 


Thursday, July 09, 2015

Karna waktu selalu berbaik hati


 Aku tak lagi secantik pertama kali kau mencintai ku , kini keriput telah memeluk tubuh ku . penyakit apapun kerap datang berkunjung . kenapa kau masih bertahan ? kau bisa saja meninggalkan ku . harta mu sudah hampir semua ku pakai untuk tetap bertahan hidup .apa kau tak lelah ? jika kau ingin pergi . pergi lah aku tak apa . kau suadah cukup untuk menemaniku selama ini . bahagia yang kau beri telah cukup banyak untuk ku . aku tak ingin melihat mu menangis diam-diam di tengah malam . memohon agar aku kembali kuat . pergilah , jika itu membuat mu tak menangis lagi.

Saturday, July 04, 2015

Lagi Serba gak tau

. aku ga tau kenapa harus nulis ini.
mau dibilang gak jelas .silahkan. 
.aku gak tau banyak hal . 
seseorang pernah bilang saat kita tidak bisa 
mengingat banyak hal , tidak tahu banyak hal, 
tidak berfikir banyak hal .
saat itulah ada cinta yang bertunas . 
tapi , aku tidak tau . 
aku sedang jatuh cinta atau tidak .
yang aku tau saat ini hanyalah satu hal 
'AKU TIDAK TAHU '

Probolinggo dan langit nya yang -ambigu- 
4 juli 2015

Thursday, April 23, 2015

Hujan yang baik

Langit yang terselimuti kegelapaan 

telan sajalah cerita ku , biar aku tak sekalipun ingat .

karna aku tak akan berhenti tersenyum mengingat nya .

entahlah, apa namanya ini !

aku belum mampu menafsirkan dengan jelas .

percakapan di tengah hujan tadi. 
 
kenapa aku begitu bahagia ?

apakah aku terlalu cepat jika akan menafsirkan ini cinta?

semua kosa kata ku sontak tak dapat definisakan ini semua .

terimakasih..

atas segala yang membuat ku berada di titik ambigu karnamu 

~ah, terimakasih~ 

#di sela tetes hujan yang menggelantung 


Wednesday, April 22, 2015

Diam !


Diam !

Mungkin itu lebih tepatnya. 

menyumpal rasa yang tak pernah berhenti bergemuruh.

Menyembunyikan senyum yang merekah.

memboikot tatap agar tak beradu.

kini, biarkan ayat cinta kita tak beralun.

semua terpendam dalam diam.

karna diamku, dan segondam rindu yang memupuk cintaku, kian tak menentu.

Sunyi boleh isyaratkan apapun, dan dalam diam inilah ku isyaratkan cintaku.

Cinta yang tak pantas kau tau, 

tapi diam, turut membantuku. tunjukian bahwa aku mampu. 

Sembahkan cinta suci untukmu.

Pangeran bermata syahdu.



Probolinggo, 25 Februari 2015