Aku menapaki setiap waktu yang berlalu
Berharap dengan amat sangat kau sedetik rela menatap
Hingga akhir malam yang berisik oleh rintik
Aku masih saja mengais harap , senyum mu , cahaya purnama ku
hanya bersinar pada sebuah jendela kecil yang kumal
Agar tak ada lagi , jendela-jendela lain yang masih rela menyikap tirai untuk
menemui mu
Lalu disana kita berbincang,