Sunday, June 27, 2021

MEI; Surat ketiga

selamat hari minggu mei,
apa kabar? sejak setahun yang lalu bumi sedang tidak baik-baik saja. 
kau sehat mei ? 
kabar mu sampai kepadaku lewat daun-daun musim semi, atau terkadang suara jangkrik dihalaman belakang.
kau akan selalu baik, selalu hebat dan selalu kukagumi.

mei ini berarti dua tahun sudah sejak surat terakhir yang ku kirim.
banyak hal yang tak sempat aku ceritakan, bumi terasa terburu-buru sekarang saat berotasi pada matahari.

oh yaa, selamat ulang tahun mei bulan lalu. sudah kutitipkan pada kicauan burung pagi yang seringkali kau cari di balik jendela. tapi barangkali tak sampai kuucapkan sekali lagi.

bulan ini juni, bulan ku. 
tak apa jika kau lupa. 
juni kali ini terasa berat mei,mengeluh

Tuesday, October 27, 2020

 [Delapan bulan untuk muhammad]

 hai jagoan ku, usia mu sekarang delapan bulan entah berapa hari, kau sudah jago menendang membuat umma mu bingung memilih posisi yang nyaman, kau juga suka bergerak sesuka hati , tapi sepertinya sekarang kamu sudah mulai agak kesempitan ya karna badan mu yang terus bertumbuh , di tambah lagi lemak-lemak dari tubuh uma mu yaa hehehe ssst ,, jangan kedengeran uma tentang lemak tubuh. umamu sedang sensitif urusan berat badan, padahal itu juga karna harus memenuhi nutrisi kamu.

Monday, March 11, 2019

Purnama ke 12 ;dua


Pencuri ini pernah begitu parah merindu
lalu ia tau pencuri hanya butuh kesempatan.
Aku menapaki setiap waktu yang berlalu
Berharap dengan amat sangat kau sedetik rela menatap
Hingga akhir malam yang berisik oleh rintik
Aku masih saja mengais harap , senyum mu , cahaya purnama ku hanya bersinar pada sebuah jendela kecil yang kumal
Agar tak ada lagi , jendela-jendela  lain yang masih rela menyikap tirai untuk menemui mu
Lalu disana kita berbincang,

Wednesday, February 13, 2019

Purnama ke 12; Satu



Ntah aku menuliskan ini dengan ekspresi apa , aku tak dapat mendefinisikan nya
Ini pertama kali nya aku menulis kan mu disini . tempat paling abadi yang kupunya
Tempat semua hal yan ingin ku ingat hingga nanti , hingga aku tak dapat mengingat lagi .
aku mengetik , menghapus , mengetik lagi , menghapus lagi .
hanya untuk menuliskan dirimu .
aku sungguh tidak tau apa yang harus aku tuliskan tentang mu .
aku hanya pencuri di hidup mu.
pencuri kesempatan bertemu
pencuri senyum menawan milik mu
bahkan aku mencuri tempat di hati mu.